Apakah Perlu JR-Pass untuk Liburan di Jepang?

Bagi yang pertama kali dengar JR Pass, ini adalah semacam kartu yang digunakan untuk naik semua subway di JR lines sehingga tidak perlu membeli tiket-tiket lagi untuk menaiki subway JR untuk di seluruh penjuru Jepang. FYI, JR adalah salah satu perusahaan subway di Jepang. untuk lebih jelasnya tentang pengalaman naik subway di Jepang, silakan baca catatan saya: http://silviadwicarolina.blogspot.com/2016/03/pengalaman-perjalanan-dengan-subway-di.html

Sewaktu masa persiapan ke Jepang, pernah baca sih tentang saran membeli JR Pass. Tapi dengan harga JR Pass yang (menurut saya) selangit juga, yaitu 38.800 Yen, setara dengan kira-kira 4 juta rupiah, saya pikir-pikir lagi apa iya kami mau beli JR Pass? Kalau segitu sih, dua kali lipat dari harga tiket promo Surabaya-Osaka yang kami beli per orang dong.. Jadi, kamu putuskan tidak membelinya. (Ya iyalah.. 4 juta?????)

Ternyata keputusan kami sangat tepat. Mengapa demikian? JR Pass ini akan sangat berguna jika itinerary kita meliputi eksplor hingga ke Hokkaido, yang berarti harus pakai Shinkansen (kalau hanya punya waktu seminggu saja, jadi mesti cepat kan). Nah, buat anda yang backpacking di Jepang dari ujung ke ujung, JR Pass mungkin akan sangat berguna. 

Tetapi, untuk saya dan suami yang hanya memiliki kesempatan jalan-jalan di tiga kota besar saja yang juga berada di satu prefektur yang sama, yaitu Osaka, Kyoto, dan Tokyo, maka membeli JR Pass mungkin malah jadi sebuah kerugian. 

Perjalanan Osaka - Kyoto, kami tempuh dengan subway karena jaraknya yang tidak terlalu jauh. It takes only 30 minute by subway, dan hanya merogoh kocek 560 yen atau sekitar 60 ribu rupiah. Nah, murah saja kan. Lalu ngapain pake JR Pass? hahahaha. 

Keliling-keliling kota Osaka, Kyoto dan Tokyo pun bisa dengan subway, yang biayanya juga tidak mahal (untuk biaya dalam kota lho ya). Biasanya, line subway yang termurah itu ditawarkan oleh JR line itu. 

Sedangkan perjalanan dari Kyoto ke Tokyo, kami memilih menggunakan night bus, sebab jika memilih jalur kereta, kita mesti naik Shinkansen, dan biayanya tentu saja sangat mahal. Total satu kali perjalanan 900ribu hingga 1 juta per orang. Nah, biaya segitu itu setara dengan naik night bus untuk 2 orang. Tentu saja kami pilih night bus. Eits.. night bus ini juga dipersiapkan tiketnya dari sebelum keberangkatan ke Jepang lho ya. Baca ini: http://silviadwicarolina.blogspot.co.id/2017/02/cara-booking-night-bus-di-jepang.html

Night bus sangat nyaman. Nyaman di perjalanan, plus nyaman di ongkos. Sekalian juga menghemat biaya penginapan, alias bisa tidur di bus. Dijamin lelap deh... jalanan Jepang gak bolong-bolong, hahaha. supirnya juga bukan seperti supir bus SK yang sooo deathly itu (hahhh). Bus ini memang didesain untuk bagaimana caranya agar orang sampai tempat tujuan sambil lelap beristirahat. Langsung baca saja deh catatan saya tentang night bus. http://silviadwicarolina.blogspot.co.id/2017/02/cara-booking-night-bus-di-jepang.html

Jadi, intinya apakah perlu JR Pass? Bergantung pada itinerary kita yaa. 
Pengalaman saya, kami tidak butuh JR Pass, dan jauh lebih hemat tanpa JR Pass. 


Newest
Previous
Next Post »